Pekan Raya Jakarta (PRJ) atau Jakarta Fair adalah pameran tahunan terbesar di Indonesia berlangsung selama satu bualn untuk memperingati hari jadi kota Jakarta.
PRJ pertama diadakan pada tahun 1968. Sampai saat ini setiap tahun penyelenggaraannya tidak pernah terputus. Dari 1968 sampai 1991 PRJ pernah berlangsung di Monas.
Pekan Raya Jakarta (PRJ) digelar pertama kali di Kawasan Monas tanggal 5 Juni hingga 20 Juli tahun 1968 dan dibuka oleh Presiden Soeharto dengan melepas merpati pos PRJ pertama ini disebut DF Djakarta Fair (Ejaan Lama). Yang saat ini dikenal dengan sebutan Pekan Raya Jakarta.
pertama kali digagas oleh Syamsudin Mangan yang lebih dikenal dengan nama Haji MAngan pada saat itu fmenjabat sebagai Ketua KADIN (Kamar Dagang Dan Industri) dan di sambut oleh Gubernur DKI yakni Alis Sadikin. Dari tahun ke tahun mulai mengalami perkembangan pengunjung dan pesertanya bertambah dan bertambah. Dari sekedar pasar malam, "bermutasi" menjadi ajang pameran Modern yang menampilkan berbagai produk. Areal yang dipakai juga bertambah. Dari hanya tujuh hektare di Kawasan Monas kini semenjak tahun 1992 dipindah ke Kawasan Kemayoran Jakarta Pusat yang menempati area seluas 44 hektare di tahun 2011.
JFK 2011 diikuti 2.600 perusahaan dengan 1.300 stand, termasuk BUMN, hampir seluruh provinsi di Indonesia. Perkiraan akan dihadiri 4 juta orang selama 32 hari, atau 125 ribu pengunjung per hari. Target nilai transaksi selama pameran sebesar Rp. 3,5 trilyun.
Seperti tahun-tahun sebelumnya Jakarta Fair kali ini juga akan dimeriahkan oleh Pentas Musik 32 Hari Nonstop, dengan 100 group band top ibukota, Pesta Kembang Api Spektakuler, Malam Muda Mudi, Pemilihan Miss Jakarta Fair, Panggung Kesenian di Taman Budaya, Karnaval, berbagai promosi menarik di stand-stand pameran, dan undian berhadiah mobil dan sepeda motor.
Beda halnya dengan PESTA RAKYAT JAKARTA 2015 digelar di Parkir Timur & Parkir Stadion Renang Senayan, yang konon nih katanya juga dislenggarakan dalam rangka menyemarakan rangkaian HUT DKI Jakarta ke 488.
Pesta Rakyat Jakarta 2015 dikemas berbeda dalam rangka mendukung program pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengenai Kebersihan, Perumahan dan Transportasi.
Kami memiliki berbagai program acara dengan melibatkan beberapa perusahaan dan instansi lainnya untuk mendukung program tersebut, khususnya tentang kebersihan.
Berbagai diskusi dan perbincangan mulai bermunculan dan mulai timbul pro kontra seputar penyelenggaraan PRJ Senayan dan PRJ Kemayoran 2015 ini.
Menurut Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, keberadaan PRJ Senayan 2015 justru membantu masyarakat ibu kota yang ingin menikmati pesta peringatan Hari Ulang Tahun Kota Jakarta namun tidak memiliki biaya untuk masuk ke dalam arena PRJ di Kemayoran.
Diketahui, pengunjung yang datang ke kawasan PRJ Senayan 2015 memang tidak dikenakan biaya untuk masuk ke sana. Sementara itu, biaya sebesar Rp 20 ribu hingga Rp 25 ribu harus dibayar oleh warga yang ingin datang ke PRJ 2015 di JIExpo, Kemayoran, pada tahun ini.
"Ini (PRJ Senayan 2015) untuk masyarakat kelas menengah ke bawah. Diakomodir dong, diberikan ruang dong pemerintah untuk memberikan akses dan memberikan peluang bagi mereka-mereka yang kalangan kecil agar bisa beraktivitas di sana," kata Djarot saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (1/6).
Seperti yang di tuliskan di portal berita viva.co.id Jokowi menyimpulkan ada empat masalah,
Pertama, manajemen parkir. Ia mendapat keluhan parkir yang berantakan dan membuat macet di mana-mana. Bukan hanya lalu lintas umum, transportasi massal seperti Transjakarta hampir lumpuh karena jalur tertutup parkir.
Kedua, manajemen sampah kurang baik. Sampah menumpuk di mana mana. Kurangnya koordinasi dan kesadaran pengunjung membuat pembersihan area menjadi sulit. Petugas yang bekerja terhalang pengunjung.
Ketiga, sirkulasi manusia. Semua ingin cepat masuk karena ingin melihat pesta rakyat. Akibatnya banyak anak yang hilang, terpisah dengan orangtuanya. "Ini jangan terjadi lagi," katanya.
Keempat, manajemen pedagang. Menurut Jokowi masih banyak pedagang dan kelompok kesenian yang belum terfasilitasi. "Ini buat acuan kami agar bikin yang 10 kali lebih besar," katanya.
Mesti banyak kekurangan, ia mengaku puas dengan pelaksanaan PPKD. Animo pesta rakyat ini sangat besar. Jadi akan terus dibuat dan diperbaiki pelaksanaannya. Silakan masyarakat menilai," katanya.
Pekan Raya Jakarta sebenarnya saat ini tengah diselenggarakan di JI Expo, Kemayoran, 6 Juni - 7 Juli. Namun, karena pameran ini dinilai sudah tak merakyat, Pemprov berencana mengembalikan PRJ ke Monas.
Kedua, manajemen sampah kurang baik. Sampah menumpuk di mana mana. Kurangnya koordinasi dan kesadaran pengunjung membuat pembersihan area menjadi sulit. Petugas yang bekerja terhalang pengunjung.
Ketiga, sirkulasi manusia. Semua ingin cepat masuk karena ingin melihat pesta rakyat. Akibatnya banyak anak yang hilang, terpisah dengan orangtuanya. "Ini jangan terjadi lagi," katanya.
Keempat, manajemen pedagang. Menurut Jokowi masih banyak pedagang dan kelompok kesenian yang belum terfasilitasi. "Ini buat acuan kami agar bikin yang 10 kali lebih besar," katanya.
Mesti banyak kekurangan, ia mengaku puas dengan pelaksanaan PPKD. Animo pesta rakyat ini sangat besar. Jadi akan terus dibuat dan diperbaiki pelaksanaannya. Silakan masyarakat menilai," katanya.
Pekan Raya Jakarta sebenarnya saat ini tengah diselenggarakan di JI Expo, Kemayoran, 6 Juni - 7 Juli. Namun, karena pameran ini dinilai sudah tak merakyat, Pemprov berencana mengembalikan PRJ ke Monas.
Well, apapun itu kita sebagai rakyat Indonesia khususnya yang tinggal di Ibu Kota Jakara tetap banggan dan berbahagia, dengan adanya pesta Jakarta yang semakin meriah dan panjang.
Bagaimana menurut kamu?
sumber berita dan gambar :
http://id.wikipedia.org/wiki/Pekan_Raya_Jakarta
http://demo.pestarakyatjakarta.com/
http://www.jakartafair.co.id/2015/
http://metro.news.viva.co.id/news/read/421316-empat-kelemahan-prj-tandingan-versi-jokowi
0 komentar:
Posting Komentar